Katanya Perempuan Butuh Lebih Banyak Tidur Dibanding Pria, Benarkah?

时尚 2025-05-25 10:43:05 9532
Jakarta,quickq加速器软件 CNN Indonesia--

Banyak orang mengklaim bahwa perempuanmembutuhkan waktu tiduryang lebih panjang dibandingkan laki-laki. Benarkah demikian?

Katanya Perempuan Butuh Lebih Banyak Tidur Dibanding Pria, Benarkah?

Salah satu alasan yang paling sering digunakan adalah karena perbedaan hormon pada perempuan dan laki-laki. Selain itu, otak perempuan yang bekerja lebih cepat juga dianggap membuat waktu tidur yang dibutuhkan lebih panjang.

Namun, melansir Channel News Asia, tak ada penelitian ilmiah yang bisa menunjukkan klaim tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • 7 Buah Meningkatkan Kecerdasan Otak, Bikin Daya Ingat Kuat Anti-Pikun
  • 7 Minuman Sehat untuk Dikonsumsi Pagi Hari, Ada Kopi?
  • 5 Minuman Sebelum Tidur Terbaik untuk Turunkan Berat Badan

"Tetapi itu tidak berarti mereka [perempuan] membutuhkan lebih banyak tidur," ujar Bertisch.

Hanya ada segelintir penelitian yang mengevaluasi perbedaan durasi tidur antara perempuan dan laki-laki. Pada 2013, para peneliti di Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa perempuan menghabiskan rata-rata 11 menit lebih banyak waktu tidur daripada laki-laki.

Namun, penelitian di atas juga tak berarti menjelaskan bahwa perempuan tidur lebih lama daripada laki-laki. Penelitian juga menjelaskan, waktu yang dilaporkan partisipan mencakup menit yang dihabiskan untuk mencoba tidur.

Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa perempuan hampir lima kali lebih mungkin melaporkan gangguan tidur daripada laki-laki.

Penyebab gangguan tidur pada perempuan

Young woman lying in bedIlustrasi. Perempuan lebih cenderung mengalami insomnia dibandingkan laki-laki. (Istockphoto/bymuratdeniz)

Pada dasarnya, para peneliti tak memiliki jawaban yang jelas soal mengapa perempuan punya kecenderungan mengalami gangguan tidur. Namun, para ahli memiliki beberapa teori.

Psikolog klinis Shelby Harris mengaitkan hal tersebut dengan hormon progesteron. Hormon ini, lanjut dia, dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih baik. Saat progesteron menurun tepat sebelum menstruasi, kualitas tidur perempuan cenderung menurun.

"Perempuan juga sering melaporkan kesulitan tidur selama masa menjelang dan setelah menopause, saat kadar hormon berubah," jelas Harris.

Selain itu, perempuan juga cenderung melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga dibandingkan laki-laki. Hal ini bisa membuat mereka sulit tertidur.

Gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, dan sindrom kaki gelisah menjadi lebih umum pada perempuan seiring pertambahan usia.



(asr/asr)
本文地址:http://www.letsv-quickq.com/news/218a499684.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Konon Mandi dengan Kloset Terbuka Bisa Bikin Jerawatan, Ini Faktanya

Jokowi Minta BPKP Kawal Kesinambungan Pembangunan

Wapres: Dana Tapera Bisa Diambil Jika Pekerja Tak Perlu Rumah

PP SI dan Ormas Islam Kepung Kedubes India, 'Harus Minta Maaf pada Ummat Islam Dunia'

Berapa Batas Ukuran Lingkar Perut yang Normal dan Aman?

Anjing Kabur dari Pesawat di Paris, Kini Hilang Terjebak Badai Salju

Buzzer Anies Dituding Bayarannya Satu Orangnya Puluhan Juta, yang Bilang Orang ini...

3 Hal Sederhana saat Bangun Tidur Ini Bisa Bikin Jaga Mood Seharian

友情链接