会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Lebih Jauh Mengenal Bakteri yang Ditemukan dalam Jajanan Latiao!

Lebih Jauh Mengenal Bakteri yang Ditemukan dalam Jajanan Latiao

时间:2025-05-30 01:36:05 来源:quickq电脑版更新后没网 作者:知识 阅读:255次
Jakarta,quickq充值方法 CNN Indonesia--

Jajanan China Latio kini dilarang di Indonesia. Camilanyang viral di media sosial itu disebut menyebabkan keracunandengan gejala mual, muntah, hingga memerlukan perawatan lanjutan.

Lebih Jauh Mengenal Bakteri yang Ditemukan dalam Jajanan Latiao

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar bahkan mewanti-wanti masyarakat terkait temuan bakteri di jajanan viral tersebut. Bakteri yang terdapat dalam Latiao ini disebut Bacelius cerius.

"Karena di dalamnya mengandung Bacelius ceriusyang bisa menimbulkan toksin (racun)," kata Taruna mengutip detikhealth, Selasa (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Jangan Sampai Keracunan, Hindari 10 Ikan Tinggi Merkuri Ini
  • Tak Sengaja Menelan Belatung, Apa Bahayanya?
  • BPOM Amankan 76.420 Latiao Tindaklanjuti Kasus Keracunan

Kebanyakan orang yang keracunan memang bisa pulih dalam waktu 24 jam. Tapi, risiko lebih tinggi bisa terjadi seperti komplikasi jika seseorang yang terpapar memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu.

Gejala biasanya muncul sekitar 1-6 jam setelah paparan bakteri. Gejala yang muncul umumnya meliputi mual, muntah, dan diare.

Bukan hanya masalah di pencernaan, keracunan akibat bakteri ini juga bisa memengaruhi anggota tubuh lain.

Menukil WebMD, spora dari bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terinfeksi atau menghirup udara yang terinfeksi bisa menyebabkan beberapa komplikasi berbahaya berikut:

- abses otak,
- selulitis,
- endoftalmitis atau infeksi bakteri atau jamur di mata,
- endokarditis,
- pneumonia,
- meningitis.

ilustrasi mualIlustrasi. Mual jadi salah satu gejala keracunan bakteri Bacelius cerius. (iStockphoto/KittisakJirasittichai)

Komplikasi paling parah dari keracunan bakteri ini adalah endoftalmitis, yakni peradangan pada bagian dalam mata. Kondisi ini bisa memicu sejumlah gejala serius seperti berikut:

- demam,
- kelelahan pada mata,
- sakit mata,
- leukositosis atau jumlah sel darah putih tinggi,
- penglihatan menurun,
- mata merah,
- ulkus kornea berbentuk cincin.

Dalam beberapa kasus, kondisi ini bahkan bisa mengancam jiwa.

Lihat Juga :
Ini Daftar Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Ubi

Pada dasarnya, bakteri ini ditemukan dalam banyak makanan. Hanya saja, mengutip berbagai sumber, bakteri ini lebih mudah ditemukan pada nasi atau makanan bertepung lainnya. 

Pada makanan bertepung seperti keripik, bakteri bertahan dari proses pengeringan dengan menghasilkan spora yang resisten. Saat makanan direhidrasi dan dibiarkan pada suhu ruang selama beberapa jam, spora akan berkecambah dan menghasilkan racun yang membuat orang sakit.

Perlu diketahui juga, memanaskan ulang makanan tidak akan menghilangkan efek racun yang dimiliki bakteri.

(tst/asr)

(责任编辑:探索)

相关内容
  • 国际大赛、大厂实习、大师课...全能【音乐背景提升】助你精准斩名校!
  • Kebakaran di Tambora, Konveksi Rumahan Dilalap Si Jago Merah
  • Sambut HUT ke
  • 10 Kota Terpintar di Dunia versi Smart City Index 2024, Tak Ada RI
  • Asing Net Buy Rp1,37 Triliun saat IHSG Lesu, BBRI Paling Dilirik
  • FOTO: Bersenang
  • Kerabat: Sebelum Wafat di RSCM, Lily Wahid Alami Stroke
  • Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Hak untuk Sehat, Tanggung Jawab Siapa?
推荐内容
  • Presiden Prabowo Subianto Antar Langsung Keberangkatan Presiden Macron ke Singapura
  • Update COVID
  • Xiaomi Luncurkan SUV Pertamanya di Tengah Ujian Bertubi
  • Nah Loh! Banyak yang Terlena, Mensos Risma Minta Penerima Beasiswa LPDP Untuk Pulang ke Indonesia
  • 2024年世界大学交互设计专业排名
  • IHSG Hari Ini Berakhir Melesat 0,67% ke 7.142, INCO, ADMR dan AKRA Top Gainers LQ45