Harga Minyak Naik Didorong Pelemahan Dolar dan Harapan Kesepakatan Dagang China
Harga minyak mentah dunia naik ke level tertinggi dalam beberapa pekan di Senin (9/6). Hal tersebut didorong oleh pelemahan dolar dan meningkatnya optimisme pasar terhadap pembicaraan dagang dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Selasa (10/6), ,inyak mentah Brent ditutup menguat 0,9% ke US$67,04. Sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 1,1% menjadi US$65,29.
Baca Juga: Pertamina Luncurkan Program UCollect dan RVM di Semarang, Ajak Masyarakat Kelola Minyak Jelantah dan Botol Plastik
Pembicaraan China dan Amerika Serikat menjadi pusat perhatian pasar. Investor berharap bahwa kesepakatan yang tercapai akan meningkatkan prospek ekonomi global dan pada akhirnya mendorong permintaan energi, termasuk minyak.
Selain itu, melemahnya dolar turut mendukung harga minyak karena menjadikannya lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
“Kenaikan ini tampaknya lebih bersifat teknikal, dan reli semacam ini dapat dengan mudah surut jika tidak ada berita positif baru,” kata Analis dari Ritterbusch and Associates.
China juga menjadi sorotan karena pertumbuhan ekspornya dilaporkan melambat ke level terendah dalam tiga bulan terakhir akibat tarif perdagangan. Tekanan ekonomi juga datang dari inflasi harga produsen (factory gate deflation) yang menyentuh level terburuk dalam dua tahun.
Data juga menunjukkan bahwa impor minyak mentah negara itu juga turun ke tingkat harian terendah dalam empat bulan pada bulan lalu karena kilang-kilang milik negara dan swasta menjalani perawatan rutin.
Baca Juga: 2026 Permintaan Minyak Global dari AS Akan Anjlok Drastis
Secara keseluruhan, prospek tercapainya kesepakatan dagang menjadi pendorong utama kenaikan harga minyak dalam jangka pendek.
(责任编辑:知识)
- ·Sanksi Baru Uni Eropa, Harga Minyak Rusia Mau Dibuat Sangat Murah!
- ·Bripka Madih Diperiksa Satgas Mafia Tanah di Bareskrim Polri Hari Ini
- ·Diperiksa 5 Jam, Rocky Tak Naik Status Jadi Tersangka
- ·Perkuat Manajemen Risiko, PLN Sukses Turunkan ESG Risk Rating ke Medium Level
- ·Yusril Ihza Menduga Pengadilan Tinggi Tak Akan Mengabulkan Putusan PN Jakarta Pusat
- ·Kondisi Lukas Enembe Mulai Stabil Usai Dirawat di RSPAD, KPK Lanjutkan Pemeriksaan?
- ·Catat, Ini Minuman yang Bisa Merusak Organ Hati
- ·Indosat (ISAT) Bakal Gelontorkan Dividen Tunai Rp2,7 Triliun, Cek Jadwalnya!
- ·KPK Dikabarkan Lakukan OTT, Kasusnya di sini...
- ·Ahmad Dhani Disidangkan di Surabaya, Pengacara Keberatan
- ·Satu Dekade Astra Life, Transformasi Sukses dan Portofolio Bisnis yang Kuat
- ·Audiensi, KPU Ajak MATAKIN Kerjasama Sukseskan Pemilu 2024
- ·Indosat (ISAT) Bakal Gelontorkan Dividen Tunai Rp2,7 Triliun, Cek Jadwalnya!
- ·Menteri PPPA Fokus Upayakan Haji Ramah Lingkungan, Terlebih Tahun Ini
- ·Gandeng Arasoft, Pemkot Tangerang Selatan Genjot Transformasi Digital
- ·Total 39 Saksi Diperiksa dalam Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Ada Alumni UGM Hingga Senior
- ·Bandara Kecolongan, Penumpang Gelap di Pesawat Terbang Tanpa Tiket
- ·Apa, Masih Ada Corona Anies Bakal Buka Sekolah???
- ·Antisipasi Penjarahan, Polri Sebar Personel Jaga Rumah Korban Kebakaran Depo Plumpang
- ·Persiapan Gedung Merah Putih Sambut Enembe, KPK Singgung Kejadian Mako Brimob Papua