会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Data Ekonomi Tak Sesuai Ekspektasi, Bursa Asia Menguat Ditopang Optimisme Negosiasi China!

Data Ekonomi Tak Sesuai Ekspektasi, Bursa Asia Menguat Ditopang Optimisme Negosiasi China

时间:2025-06-10 18:03:09 来源:quickq电脑版更新后没网 作者:娱乐 阅读:665次
Warta Ekonomi,安装包下载quickq Jakarta -

Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Senin (9/6). Meski data ekonomi terbaru tak sesuai ekspektasi pasar, investor tetap optimistis menyusul perkembangan negosiasi tarif dari China dan Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Selasa (10/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:

Data Ekonomi Tak Sesuai Ekspektasi, Bursa Asia Menguat Ditopang Optimisme Negosiasi China

Data Ekonomi Tak Sesuai Ekspektasi, Bursa Asia Menguat Ditopang Optimisme Negosiasi China

  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 1,63% ke 24.181,43.
  • CSI 300 (China): Naik 0,29% ke 3.885,25.
  • Shanghai Composite (China): Naik 0,43% ke 3.399,77.
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,92% ke 38.088,57.
  • Topix (Jepang): Naik 0,58% ke 2.785,41.
  • Kospi (Korea Selatan): Naik 1,55% ke 2.855,77.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 1,06% ke 764,21.

Pasar keuangan global mengawali pekan ini dengan sentimen hati-hati menyusul ketidakpastian kebijakan perdagangan dan pelemahan data ekonomi dari dua negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China.

Data Ekonomi Tak Sesuai Ekspektasi, Bursa Asia Menguat Ditopang Optimisme Negosiasi China

Analis Capital.com, Kyle Rodda menyebut bahwa kebijakan perdagangan masih menjadi ketidakpastian makro terbesar saat ini, termasuk di Bursa Asia.

Data Ekonomi Tak Sesuai Ekspektasi, Bursa Asia Menguat Ditopang Optimisme Negosiasi China

Dari China, inflasi konsumen (CPI) tercatat turun 0,1% secara tahunan (YoY) pada Mei 2025. Sementara indeks harga produsen (PPI) anjlok 3,3% YoY, mencerminkan lemahnya permintaan domestik dan tekanan deflasi yang masih berlanjut.

Pertumbuhan Ekspor China pada bulan yang sama juga meleset dari ekspektasi pasar, dengan penurunan signifikan dalam pengiriman ke Amerika Serikat.

Dari sisi Amerika Serikat, data yang dirilis baru-baru menunjukkan indikasi pelemahan dalam sektor jasa. ISM Services Purchasing Managers' Index (PMI) turun menjadi 49,9 di Mei 2025. Padahal pada bulan sebelumnya ia mencatatkan angka 51,6.

Pelemahan ini terjadi di tengah ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan tarif yang diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump.

Beige Book The Federal Reserve (The Fed) juga mencatat melemahnya aktivitas ekonomi secara keseluruhan di AS. Dampak dari data ekonomi yang lesu ini mendorong ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh The Fed.

Pasar kini mengalihkan perhatian ke rilis data inflasi yang diperkirakan akan menjadi penentu penting arah kebijakan moneter selanjutnya.

Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Juni 2025, Saham IKAN Pimpin Daftar Top Losers Pekan Ini

The Fed saat ini berada dalam masa blackoutperiod menjelang keputusan kebijakan yang akan diumumkan pada 18 Juni 2025.

(责任编辑:热点)

相关内容
  • Penyebar Video Syur 47 Detik Mirip Rebecca Kloper Ditangkap Polisi
  • 弘益大学设计世界排名第几?
  • Pernyataan Tegas Dirkrimsus PMJ Pada Pinjol: Melanggar Hukum Ditindak
  • 12 Senpi di Rumah Dinas Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Masih dalam Tahap Identifikasi
  • Ternyata Gibran dan Kaesang Diduga Korupsi Pakai Model Baru, Ubedilah: Ini Tidak Seperti Biasanya
  • 弘益大学设计世界排名第几?
  • Catat, 7 Buah Terbaik untuk Bantu Menurunkan Berat Badan
  • 没有悬念:英国TOP名校6连击!我把申请打成顺风局!
推荐内容
  • Demokrat Mundur, Anies Baswedan: Fokus Pada Perubahan, Indonesia Lebih Adil dan Maju!
  • Libur Lebaran, Pengunjung Snow World Makassar Meningkat 80 Persen
  • 韩国摄影专业好的大学有哪些?
  • Melawat ke Rumah Kelahiran Buya Hamka di Tepi Danau Maninjau
  • Nusron Wahid Masuk Badan Pemenangan Nasional Prabowo
  • Deretan Kendaraan Listrik Untuk Pengawalan KTT AIS 2023 di Bali