会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Lebih Jauh Mengenal Bakteri yang Ditemukan dalam Jajanan Latiao!

Lebih Jauh Mengenal Bakteri yang Ditemukan dalam Jajanan Latiao

时间:2025-05-29 19:03:01 来源:quickq电脑版更新后没网 作者:休闲 阅读:805次
Jakarta,quickq ios版本 CNN Indonesia--

Jajanan China Latio kini dilarang di Indonesia. Camilanyang viral di media sosial itu disebut menyebabkan keracunandengan gejala mual, muntah, hingga memerlukan perawatan lanjutan.

Lebih Jauh Mengenal Bakteri yang Ditemukan dalam Jajanan Latiao

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar bahkan mewanti-wanti masyarakat terkait temuan bakteri di jajanan viral tersebut. Bakteri yang terdapat dalam Latiao ini disebut Bacelius cerius.

"Karena di dalamnya mengandung Bacelius ceriusyang bisa menimbulkan toksin (racun)," kata Taruna mengutip detikhealth, Selasa (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Jangan Sampai Keracunan, Hindari 10 Ikan Tinggi Merkuri Ini
  • Tak Sengaja Menelan Belatung, Apa Bahayanya?
  • BPOM Amankan 76.420 Latiao Tindaklanjuti Kasus Keracunan

Kebanyakan orang yang keracunan memang bisa pulih dalam waktu 24 jam. Tapi, risiko lebih tinggi bisa terjadi seperti komplikasi jika seseorang yang terpapar memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu.

Gejala biasanya muncul sekitar 1-6 jam setelah paparan bakteri. Gejala yang muncul umumnya meliputi mual, muntah, dan diare.

Bukan hanya masalah di pencernaan, keracunan akibat bakteri ini juga bisa memengaruhi anggota tubuh lain.

Menukil WebMD, spora dari bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terinfeksi atau menghirup udara yang terinfeksi bisa menyebabkan beberapa komplikasi berbahaya berikut:

- abses otak,
- selulitis,
- endoftalmitis atau infeksi bakteri atau jamur di mata,
- endokarditis,
- pneumonia,
- meningitis.

ilustrasi mualIlustrasi. Mual jadi salah satu gejala keracunan bakteri Bacelius cerius. (iStockphoto/KittisakJirasittichai)

Komplikasi paling parah dari keracunan bakteri ini adalah endoftalmitis, yakni peradangan pada bagian dalam mata. Kondisi ini bisa memicu sejumlah gejala serius seperti berikut:

- demam,
- kelelahan pada mata,
- sakit mata,
- leukositosis atau jumlah sel darah putih tinggi,
- penglihatan menurun,
- mata merah,
- ulkus kornea berbentuk cincin.

Dalam beberapa kasus, kondisi ini bahkan bisa mengancam jiwa.

Lihat Juga :
Ini Daftar Makanan yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Ubi

Pada dasarnya, bakteri ini ditemukan dalam banyak makanan. Hanya saja, mengutip berbagai sumber, bakteri ini lebih mudah ditemukan pada nasi atau makanan bertepung lainnya. 

Pada makanan bertepung seperti keripik, bakteri bertahan dari proses pengeringan dengan menghasilkan spora yang resisten. Saat makanan direhidrasi dan dibiarkan pada suhu ruang selama beberapa jam, spora akan berkecambah dan menghasilkan racun yang membuat orang sakit.

Perlu diketahui juga, memanaskan ulang makanan tidak akan menghilangkan efek racun yang dimiliki bakteri.

(tst/asr)

(责任编辑:娱乐)

相关内容
  • Jenderal Napoleon: Saya Bertindak, Jangan Main
  • Indonesia Dorong Resolusi Damai Myanmar dan Penguatan Kerja Sama Kawasan di KTT ke
  • Ini 3 Jenis Olahraga dalam Diet Aurel Hermansyah
  • Kemenhub Klaim Telah Realisasikan Target PNBP sebesar Rp 10,173 Triliun
  • Firli Bahuri Diam
  • Pramugari Ungkap Bulan Termurah dalam Setahun untuk Beli Tiket Pesawat
  • Studi Temukan Durasi Olahraga yang Baik untuk Cegah Hipertensi
  • Presiden Prabowo Dukung Pasangan Luthfi
推荐内容
  • 13 Anggota Satpol PP di Garut Kena Sanksi, Buntut Video Terang
  • Bagja Apresiasi Bawaslu Tangsel Luncurkan Kelurahan Peduli Pilkada
  • Indonesia Masih Dikuasai Susu Impor dari Australia dan New Zealand, Ekonom Ungkap Dampaknya
  • Pertamina Nyatakan Pasokan Elpiji 3 Kg  di Jakarta Stabil
  • Disentil Prabowo soal Etika, Anies: 'Kalo Gak Bisa Jawab Jangan Salahin Penanya!'
  • Menko AHY Targetkan Penurunan Harga Tiket Pesawat Sebelum Desember 2024