Anies Baswedan Didemo Pekerja Ambulans: Bayangkan! Diancam PHK saat Pandemi
Perkumpulan Pekerja Ambulans Gawat Darurat (PP AGD) Dinas Kesehatan DKI Jakarta menggelar aksi demo di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis 22 Oktober 2020. Mereka mengadukan dan menuntut beberapa hal yang perlu diperhatikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Pengurus PP AGD DKI Jakarta, Abdul Adjis, menyebut bahwa saat ini telah terjadi pemecatan kepada para pegawai mobil ambulans di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, dia mengungkapkan ada pelaksanaan yang tidak sesuai prosedur operasi standar (SOP) saat mengoperasikan mobil ambulans di lapangan.
Baca Juga: Sttt..Mas Anies Baswedan Lagi Garap Program Ahok, DS: Cuma Nggak Ngaku!
"Itu dilanggar semua oleh kantor, oleh pimpinan-pimpinan kami. Itu yang kami suarakan. Dari situ berkembang sehingga terjadi pemberian hukuman indisipliner yang tidak pernah kami langgar," ujar Abdul Adjis.
Dijelaskannya, para pegawai ADG dianggap membangkang perintah pimpinan. Pegawai dianggap tidak taat pimpinan karena menolak tanda tangan pakta integritas.
"Hanya satu persoalan pakta integritas yang tidak kami tanda tangani, itu kami dijadikan alasan untuk PHK. Tiga orang sudah di-PHK, pada Oktober 72 orang diancam PHK. Bayangkan di saat pandemi seperti ini tenaga kesehatan (nakes) diancam PHK," katanya.
Secara terperinci, dari total 754 pegawai ambulans di DKI, sebanyak hampir 80 yang diancam PHK. Persoalannya, kata dia, hanya karena tidak tanda tangan pakta integritas para pegawai ini di-PHK oleh pimpinan kantor tersebut.
"Ini sebagian besar yang diancam PHK ada teman-teman yang bersimpati kepada kami yang tidak diancam PHK ikut juga dalam barisan kami," katanya.
(责任编辑:知识)
- Moo Deng Punya Saingan, Eva Si Harimau Emas Tak Kalah Menggemaskan
- Listyo Sigit Bentuk Polisi Dunia Maya, Bagaimana Nasib Kasus Abu Janda?
- Ini Perkembangan Kasus 'Koboi Belagu' Mantan CEO Restock ID
- Mengenal Lebih Jauh Tentang Klasifikasi Hotel Berbintang
- Menko AHY Tegaskan Pentingnya Semangat Pembangunan Infrastruktur ke Depan
- ECB: Trump Sulit Ditebak, Perang Tarif Ancam Stabilitas Sistem Keuangan Global
- Mantan Anggota DPRD yang Jadi Bandar Sabu Dituntut Hukuman Mati
- Mengenal Lebih Jauh Tentang Klasifikasi Hotel Berbintang
- Peternak Minta Ombudsman Bertindak, Kenapa Ya?
- Selain di TKP Tewasnya Brigadir J, Polisi Juga Selidiki Rumah Singgah Ferdy Sambo di Magelang
- 4 Tahun Berturut
- Buzzer Goreng Isu Formula E, Mereka Mau Semua Program Spektakuler Anies Baswedan Gagal
- Serial Killer: Tersangka Suruh Korban Siti dan Maemunah Cari Orang Ingin Gandakan Uang
- 7 Partai Tolak Interpelasi Bertemu Anies Baswedan, PDIP Nyeletuk: Koalisi Galau
- Bayar Utang Puasa, Bisa Dengan Dua Cara Ini
- ECB: Trump Sulit Ditebak, Perang Tarif Ancam Stabilitas Sistem Keuangan Global
- Mantan Anggota DPRD yang Jadi Bandar Sabu Dituntut Hukuman Mati
- Demo Buruh di DPR, Ratusan Personel Disiagakan di Kolong Flyover Slipi
- Internet 100 Mbps Cuma Rp100 Ribu? Ini Target Ambisius Kemkomdigi!
- 1 Orang Luka Akibat Kebakaran di Tambora, Petugas: Kena Percikan Api